Testimoni

Pengalaman Drs. Johann Irawan, M.Th Mengatasi Batu Ginjal Secara Tuntas Tanpa Operasi

Saya Bebas Dari Batu Ginjal

Ketika itu, saat Saya bertugas sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Teologia Effata, Salatiga, Jawa Tengah. Suatu pagi saya ke kamar mandi, tiba-tiba kaki kiri ini tidak bisa digerakkan dan terasa sangat sakit. Segera saya balik ke kamar dan memijat kaki kiri yang sakit dengan minyak gosok. Anehnya rasa sakit dan kejang tidak juga hilang, padahal sudah lebih dari 30 menit.

Bulan selanjutnya, datang lagi satu penyakit tambahan yang mengerikan. Tatkala pagi hari hendak berkemih, saya merasakan sakit perih di saluran kencing yang bercampur dengan tetesan darah. Air kencing tersumbat kita bisa keluar, mampet, hanya tetesan air seni yang keluar setelah “ngeden” sekian menit, Saya pernah mengalami hal yang sama kira-kira 8 tahun lalu, sehingga ketika itu harus menjalani operasi kencing batu di RS Omni Pulo Mas, Jakarta Timur (dulu RS Ongko Mulyo). Batu bergerigi sebesar biji jagung harus diambil dari saluran kencing, yang tentunya operasi tersebut menelan biaya sangat besar, dan kesakitan luar biasa yang saya alami, tatkala disungin anaestesi (bius) di tulang punggung.

Atas saran seorang teman yang mengenalkan produk TANONEX kepada saya untuk di coba, sebanyak dua botol. Setiap hari saya rajin meminumnya. Setelah meminum produk ini selama 14 hari, sakit asam urat di kaki kiri pun sembuh total. Di hari ke 18, ketika saya berkemih pagi hari, tiba-tiba batu karang bergerigi sebesar biji jagung, meloncat keluar dari saluran kencing, disertai jeritan nyaring kesakitan yang keluar dari mulut saya. Betapa leganya bisa buang air kecil saat batu karang telah keluar. Tidak terhingga bagaimana saya mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kesembuhan itu, dan kepada TANONEX yang berkhasiat begitu menakjubkan, Sampai hari ini, saya masih rutin mengkonsumsi TANONEX, meskipun dosisnya sangat sedikit. Buat saya TANONEX mengolong saya terhindar dari kesakitan luar biasa.

Disclaimer

Kejadian nyata ini hanya bersifat informasi yang tidak menggantikan pendapat para ahli atau profesional. Hasil setiap individu berbeda,tergantung kondisi kesehatan masing-masing individu. Kesembuhan tidak dapat dijanjikan karena milik Yang Maha Kuasa. Proses penyembuhan apapun perlu niat dan usaha secara konsisten, ketabahan dan kesabaran dalam proses, tidak ketinggalan adalah keyakinan dan cara syukur serta pola pikir yang positif dari masing-masing orang.

Pengalaman Pak Sumardjo Mengatasi Asam Urat Tinggi Dan Batu Ginjal Untuk Menghindari Operasi

Pak Sumardjo Mengatasi Asam Urat Tinggi Dan Batu GInjal Untuk Menghindari OperasiDi usia lanjut Pak Sumardjo mengalami masalah pada kesehatannya. Kadar asam urat di dalam darahnya yang cukup tinggi akhirnya berdampak pula pada fungsi organ ginjalnya.

Penyakit asam urat adalah suatu kondisi dimana kadar purin (senyawa pembentuk protein) dalam darah terlalu tinggi. Kondisi seperti ini membuat organ ginjal tidak mampu membuang kelebihan purin melalui urine sehingga akhirnya menumpuk pada rongga sendi tertentu. biasanya pada kaki atau Langan. Biasanya ‘jodoh’ dari penyakit asam urat ini adalah penyakit Batu Ginjal.

Kondisi inilah yang dialami Sumardjo. Pada dokter yang menangani, beliau disarankan untuk dioperasi. “Ayah saya disarankan untuk operasi laser untuk menghancurkan batu ginjalnya,” kata Ade, putri Sumardjo.

Tetapi Sumardjo tidak mengikuti saran itu. la hanya minta rawat jalan dengan diberi obat-obatan dan dokter. Selama mengkonsumsi obat dokter. penyakitnya kadang terasa berkurang. kadang pula kambuh. Tidak ada kemajuan kesehatan yang cukup berarti.

Ketika Ade mendapat informasi dari Anita mengenai produk TANONEX. barulah Sumardjo mulai mencoba minum TANONEX bersama dengan sang istri. Karena penyakit beliau tidak separah istrinya. maka pensiunan pegawai Depdikbud ini hanya minum TANONEX sesekali saja.

Reaksi awal tidak terlalu terlihat. hanya rasa nyeri atau linu pada sendi sudah agak berkurang. Setiap 4 atau paling lama 6 bulan sekali. Sumardjo selalu mengecek perkembangan kesehatannya. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar purin (penyebab asam urat) dalam darah yang dulunya tinggi pun sudah turun menjadi normal. Begitu juga kadar kreatinin, penyebab batu ginjal mulai berkurang nilainya. Hasil cek ultrasonografi terhadap organ ginjal beliau menunjukkan batu ginjal mulai berkurang pula. “Walaupun masih ada sedikit batu ginjalnya, tetapi sudah jauh berkurang. Tidak terlalu mengganggu lagi,” terang Ade.

Sampai sekarang Sumardjo masih tetap rutin menjaga kesehatan dengan terus mengkonsumsi TANONEX setiap hari. Tetap menjaga pola makan dan banyak minum air putih. Kesehatannya stabil. Tidak mengalami gangguan penyakit asam urat, gaga! ginjal dan penyakit lainnya. Bahkan di usia beliau yang sudah lanjut sekarang.”Yaah… Seperti kata saya tadi. TANONEX sangat bagus untuk kesehatan!” tutup Ade.

Pengalaman Subagio Asihanto Mengatasi Batu Ginjal Dan Penyempitan Saluran Kencing Secara Alami Dengan Herbal

Berawal di awal tahun, saya memiliki masalah dengan kesehatan, yaitu batu ginjal dan batu kantung kemih. Bulan Februari, saya masuk salah satu rumah sakit di Jakarta untuk pengambilan atau pemecahan batu ginjal atau batu kantung kemih. Setelah operasi selesai Dokter berharap batu yang sudah pecah bisa keluar bersamaan dengan urine. Tapi ternyata, setelah selang keteter dilepas, saya mengalami masalah baru: penyempitan saluran kencing / urine hingga 90%. Alhasil, dengan saluran urine hanya sebesar 10% saluran normal, saya tidak bisa membuang urine.

Saya kembali lagi ke rumah sakit, dan dokter menganjurkan untuk masuk ruang operasi untuk dilakukan pembesaran saluran urine, yang belakangan saya kenal dengan istilah medis “busi”. Ukuran yang diperoleh setelah saluran diperbesar (busi) pun hanya bertahan 1 minggu, karena saluran tersebut mengecil kembali. Bahkan bila dibiarkan selama tempo 2 minggu, saluran tersebut bisa mengecil kembali hingga tersisa 10% keadaan normal.

Tahun berikutnya, saluran urine saya mengecil dan tertutup oleh batu, hingga tidak bisa lagi dilakukan tindakan dari luar (busi). Sehingga saya harus masuk Rumah Sakit lagi, untuk operasi kantung kemih. 3 minggu kemudian, tepatnya awal Januari, saya harus kembali masuk RS karena infeksi ginjal yang parah dan harus segera di operasi untuk mengeluarkan nanah yang ada di ginjal. Situasi ini terjadi karena tidak disiplinnya saya dalam melakukan busi.

Sebenarnya saya sudah tidak tahan lagi dengan terapi busi ini, karena rasa sakit dan rasa tidak nyaman yang saya rasakan setiap melakukan busi. Tapi apa boleh buat, karena dari beberapa dokter Urologi yang saya temui, mereka berkata bahwa tidak ada obat untuk mencegah proses penyempitan saluran kencing saya. Hanya dengan terapi busi itulah, jalan satu-satunya problem saya. Titik terang pun mulai terlihat dalam masalah kesehatan saya.

Seorang teman menganjurkan untuk meminum TANONEX. Awalnya ragu, karena saya sudah terlanjur putus asa, dan menganggap masalah kesehatan yang saya alami ini tidak ada obatnya. Hari pertama saya minum TANONEX , saya sudah merasakan khasiatnya. Badan saya menjadi lebih enak. 5 Juni adalah hari terakhir saya sebenarnya memiliki jadwal terapi busi. Namun saya batalkan karena saya merasakan gejala baik pada tubuh saya. Tanggal 6 Juli, saya merasa saluran urine saya yang berukuran 30% normal, menjadi membesar. Sejak hari itu, saya berkesimpulan bahwa saya telah sembuh dan cuma menghabiskan 4 botol saja, saya sudah sembuh total.

Pengalaman Bambang Irianto Mengeluarkan Batu Ginjal Tanpa Operasi Dan Mengatasi Rasa Nyeri Pinggang Secara Tuntas

TANONEX yang dikenal Bambang Irianto pada Desember mampu merubah kondisi kesehatan ia dan isterinya secara signifikan. Isterinya menjadi pengonsumsi pertama TANONEX dalam memerangi syaraf kejepit yang diderita sejak September.

“Isteri saya sampai tidak bisa berjalan. Alhamdulillah setelah 3 hari mengonsumsi TANONEX, pinggangnya sudah terasa lebih baik. Seminggu kemudian kakinya sudah bisa digerakkan“, ungkap Bambang. Kini semua keluhan isteri Bambang seperti kadar kolesterol yang tinggi serta gangguan pencernaan tak lagi ia keluhkan.

Melihat perkembangan kesehatan isteri yang membaik, Bambang mencoba untuk mengonsumsi TANONEX secara rutin seperti isterinya. Gejala sakit pinggang atau batu ginjal yang saya derita sejak 2006 silam berangsur-angsur membaik. Bahkan batu yang bercokol di ginjal saya keluar melalui air seni, Alhamdulillah”, air seni yang sempat terhambat menjadi lancar kembali. “Bahkan kadar gula saya yang juga tinggi menurun secara drastis.” Semua itu hanya dalam hitungan minggu. TANONEX terbukti mampu merawat kesehatan keluarga.

Pengalaman Sarpono Mengatasi Batu Ginjal “Keluar Batu Sebesar Biji Pepaya”

“Sayangnya, mungkin batu dalam ginjal saya sudah terlalu besar, jadi TANONEX perlu waktu agak lama untuk menghancurkannya.”

Sekitar Januari, Sarpono merasa sakit setiap buang air kecil. Ia pun berobat jalan ke dokter. Atas saran dari temannya, Martin, Sarpono mulai mengonsumsi TANONEX pada bulan Maret. “ Sayangnya, mungkin batu dalam ginjal saya sudah terlalu besar, jadi TANONEX perlu waktu agak lama untuk menghancurkannya.” tutur Sarpono.

Karena semakin hari semakin terasa sakit, dokter menyuruh Sarpono untuk di-rontgen. Keputusannya, ia harus segera dioperasi. Pada bulan Juni, akhirnya Sarpono menjalani operasi dengan teropong. Di dalam alat kelaminnya dipasangi selang. Dengan begitu, jika ada batu di kantung kemihnya, batu itu takkan jatuh ke saluran kencingnya karena tertahan selang. Dua bulan setelah itu, selang dalam saluran kelaminnya dicabut. Selanjutnya, saluran kelaminnya di-laser untuk menghancurkan batu- batu yang masih tersisa. Setelah seminggu di rawat di RS, ia diperbolehkan pulang. Buang air kecilnya kembali normal. Tak ada rasa sakit seperti yang sebelumnya dirasakan. Sampai detik itu, Sarpono tidak putus mengonsumsi TANONEX. Setiap hari ia minum TANONEX dua kali, “Seperti yang diajarkan, saya menahan TANONEX dulu di mulut selama 30 detik, baru menelannya. Setiap pagi dan malam, saya tak lupa minum TANONEX.”

Bulan itu juga, ketika sedang buang hajat kecil, ada batu sebesar biji pepaya ikut keluar bersama urinnya. Satu penyakit lagi yang diidap Sarpono adalah diabetes. Awalnya, ia tak menyadari dirinya menderita penyakit kencing manis itu. Namun sebelum menjalani operasi, ia melakukan check up keseluruhan. Saat itulah ia tahu bahwa kadar gula darahnya mencapai 400 mg/dl.

“Untuk mengatasi kadar gula yang tinggi, saya tetap mengonsumsi TANONEX. Sesekali bila kadar gulanya sedang naik, saya juga minum obat dari dokter dan tetap menjaga diet. Sekarang, kadar gula dan darah saya turun dan sudah mencapai 200 mg/dl,” kisah Sarpono.

SHARING TERKINI DARI MEREKA YANG TELAH MENCOBA DAN MENGGUNAKAN TANONEX

Kabar Dari Pak Nurjanah Setelah Menggunakan TANONEX untuk Kebutuhan Pribadi nya

Kabar Dari Pak Winarno Setelah Menggunakan TANONEX Untuk Keperluan Pribadinya

Kabar Dari Ibu Yohana Setelah Menggunakan TANONEX Untuk Kebutuhan Ibu nya

TANONEX Bisa Langsung Dikirim Ke Rumah Anda Pesan Sekarang ! 

klik